Pada tahun 1932 ketika negara kita masih dalam masa penjajahan Belanda, ada seorang sesepuh / tetua yang bernama kakek SEMEA. Beliau tinggal di tengah pegunungan tak jauh dari perkampungan kecil yang ditinggali oleh beberapa kelompok keluarga yang terdiri dari berbagai suku, di antaranya Suku Jawa, Suku Madura dan Suku Osing. Mereka menyebut daerah mereka dengan sebutan kampung KRAJAN (dalam bahasa Sansekerta = keraton, istana, puri).
Di pinggiran sungai yang melintasi kampung Krajan tersebut terdapat sebuah makam leluhur yang di naungi pohon yang sangat besar dan rindang. Pohon itu sangat aneh dan bisa dikatakan ajaib. Karena pada suatu hari pohon tersebut oleh masyarakat Krajan di tebang tetapi tidak bisa tumbang atau roboh. Selama beberapa hari para warga bergantian dan bahu membahu untuk menebang pohon tersebut, akan tetapi mereka tetap gagal menumbangkan pohon yang rindang itu. Nama pohon itu adalah Pohon SUKO. Karena para warga sudah tidak menemukan cara lagi, akhirnya mereka berembug dan memutuskan untuk meminta bantuan kepada kakek Semea. Atas permintaan masyarakat, kakek Semea berkenan mendatangi pohon tersebut, lantas beliau duduk bersila dan membaca do’a dengan khidmat. Setelah selesai berdo’a kakek Semea memerintahkan warga untuk kembali menebang pohon Suko tersebut. Akhirnya atas bantuan dari kakek Semea dan pertolongan Yang Maha Kuasa, pohon itu akhirnya bisa ditumbangkan, para warga pun bersorak gembira dan menyampaikan terima kasih pada kakek Semea. Keesokan harinya masyarakat kampung Krajan mengadakan perkumpulan untuk memilih seorang tokoh masyarakat (tetua kampung), dan mereka sepakat mengangkat Kakek Semea menjadi tetua (pemimpin) kampung Krajan.
Beberapa tahun kemudian sekitar tahun 1936 kakek Semea wafat. Masyarakat kampung Krajan kembali mengadakan pertemuan untuk memilih pemimpin baru. Dan terpilihlah seorang pemimpin baru yang bernama P. REBBAN. Karena melihat riwayat di atas tentang pohon SUKO dan lokasi kampung Krajan yang masih dalam wilayah JEMBER maka oleh pemimpin kampung Krajan yang baru, yakni P. Rebban, daerah tersebut (kampung Krajan) di namakan DESA SUKOJEMBER.
Berikut daftar riwayat silsilah nama-nama kepala desa yang memimpin Desa Sukojember :
- SEMEA, Tokoh Pertama sekitar tahun 1932 s/d 1936
- REBBAN, Kepala Desa Kedua sekitar tahun 1936 s/d 1939
- RAYO, Kepala Desa Ketiga sekitar tahun 1939 s/d 1945
- SIDDIQ JALIL, Kepala Desa Keempat sekitar tahun 1945 s/d 1951
- DIRJO, Kepala Desa Kelima sekitar tahun 1951 s/d 1958
- JOYO REJOSANAH, Kepala Desa Keenam sekitar tatun1958 s/d 1963
- MASDI SUMARTOYONO, Kepala Desa Ketujuh sekitar tahun 1963 s/d 1975
- PARTO, Kepala Desa Kedelapan sekitar pada tahun 1975 s/d 1979
- H. A. SALEH, Kepala Desa Kesembilan sekitar tahun 1979 s/d 1998
- RAMO, Kepala Desa Kesepuluh sekitar tahun 1998 s/d 2007
- KURNIADI, Kepala Desa Kesebelas sekitar tahun 2007 s/d 2013
- BUHARIYANTO, Kepala Desa Kedua belas sekitar tahun 2013 s/d 2017
- AHARIYANTO, PJ Kepala Desa Ketiga belas tahun 2017 s/d 2019
- KURNIADI, Kepala Desa Keempat belas sekitar tahun 2019 s/d 2025
Admin Desa Sukojember

Posted in
0 komentar:
Posting Komentar